Ceramah agama sejarah Islam dan faedah-faedahnya oleh: Ustadz Dr. Ali Musri Semjan Putra, M.A.

Ceramah agama yang mengangkat tentang seluk beluk Sejarah Islam beserta apa saja faidah-faidah yang bisa dipetik darinya ini disampaikan oleh Ustadz Dr. Ali Musri, M.A.. Pada ceramah kali ini, beliau membahas mengenai “Karamah Sahabat Umar Bin Khatab“.

(Download juga kajian sebelumnya: Keutamaan Sahabat Umar Bin Khatab – Faedah Sejarah Islam

Salah satu keyakinan Ahlus Sunnah wal Jama’ah adalah percaya dengan karamah Auliya’. Akan tetapi bukan berarti karamah Auliya’ itu dijadikan sebagai dasar untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh agama Islam seperti meminta-minta kepada wali yang memiliki karamah, mengkultuskan mereka, mengkultuskan kuburan mereka, tidak demikian. Ataupun barangkali menyekutukan mereka dengan Allah.

Dimasa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam banyak sekali sahabat yang memiliki karamah dan bahkan secara nyata diungkapkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sebagai penghuni surga. Tapi mereka tidak seperti perbuatan sebagian orang-orang yang salah memahami aqidah yang benar. Sehingga setiap ada musibah, kegundahan, kegaduhan dalam hidupnya, dia datang kepada wali dan bukan kepada Allah. Tentu hal demikian adalah sesuatu yang keliru.

Demikian pula perlu diketahui bahwa tidak setiap perkara yang terdapat atau terjadi pada seseorang dianggap karamah. Apalagi jika dilihat dari proses mendapatkan karamah tersebut menyelisihi syariat Islam. Dan bahkan pada sebagian orang lebih mementingkan mencari karamah dari pada istiqomah.

Juga tentang orang yang membangga-banggakan karamahnya, pada dasarnya hal demikian bukanlah karamah. Para sahabat dahulu, mereka mempunyai karamah. Tetapi mereka tidak pernah menjadikan hal tersebut sebagai “iklan” agar orang berdatangan meminta obat kepada dia.

Download Penjelasan Lengkap Tentang Faedah Sejarah Islam: Karamah Sahabat Umar Bin Khatab

Podcast: Play in new window | Download

Silakan share ceramah agama Islam sejarah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam ini ke Facebook, Twitter, dan Google+.